CBR (California Bearing Ratio) adalah percobaan daya dukung
tanah yang dikembangkan oleh California State Highway Departement. Prinsip
pengujian ini adalah pengujian penetrasi dengan menusukkan benda ke dalam benda
uji. Dengan cara ini dapat dinilai kekuatan tanah dasar atau bahan lain yang
dipergunakan untuk membuat perkerasan. Kekuatan tanah diuji dengan uji CBR
sesuai dengan SNI-1744-1989.
Pengujian CBR adalah perbandingan antara beban penetrasi
suatu bahan terhadap bahan standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi
yang sama. Nilai CBR dihitung pada penetrasi sebesar 0.1 inci dan penetrasi
sebesar 0.2 inci dan selanjutnya hasil kedua perhitungan tersebut dibandingkan
sesuai dengan SNI 03-1744-1989 diambil hasil terbesar.
Metoda ini awalnya
diciptakan oleh O.J poter kemudian di kembangkan oleh California State Highway
Departement, kemudian dikembangkan dan dimodifikasi oleh Corps insinyur-isinyur
tentara Amerika Serikat (U.S Army Corps of Engineers). Metode ini
menkombinasikan percobaan pembebanan penetrasi di Laboratorium atau di Lapangan
dengan rencana Empiris untuk menentukan tebal lapisan perkerasan. Hal ini
digunakan sebagai metode perencanaan perkerasan lentur (flexible pavement)
suatu jalan. Tebal suatu bagian perkerasan ditentukan oleh nilai CBR.
Cara Kerja
a) Tanah
atau benda uji yang sama dengan pemeriksaan pemadatan standard diberi air
hingga mencapai kadar air optimum yang diperoleh pada pemeriksaan pemadatan
standard maupun modified.
Banyaknya penambahan
air dapat dihitung dengan rumus :
b) Cetakan
dan alasnya ditimbang (w1), kemudian masukkan piringan pemisah kedalam cetakan
dan pasang kertas saring diatasnya
c) Masukkan
benda uji kedalam cetakan dan padatkan sesuai dengan cara pemadatan standard
dengan variasi tumbukan.
Sepuluh
tumbukan untuk setiap lapis dari 3 lapisan
Dua
puluh lima tumbukan untuk setiap lapis dari 3 lapisan
Lima puluh
enam tumbukan untuk setiap lapis dari 3 lapisan.
d) Buka
leher sambungan dan ratakan tanah dengan alat perata
e) Cetakan
dibalik dan piringan pemisah dikeluarkan, kemudian pasang kembali cetakan pada
keping alas dan timbang (w2)
f) Rendam
benda uji bersama cetakanya selama 24 jam
g) Letakkan
keping pemberat diatas permukaan benda uji, kemudian atur torak penetrasi pada permukaan benda uji, sehingga arloji beban
menunjukkan beban permulaan sebesar 45 kg. Pembebanan pemulaan ini diperlukan
untuk menjamin bidang sentuh yang sempurna antara torak dan
permukaan benda uji
h) Atur
torak penetrasi pada permukaan benda uji sehingga arloji pengatur/penunjuk
penetrasi di stel hingga menunjukkan angka nol
i) Pembebanan
dilakukan dengan memutar engkol secara konstan dan otomatis dengan kecepatan
1,27 mm/menir, sehingga torak turun secara konstan
j) Pemabacaan
arloji pembebanan dilakukan pada menit ke-¼, ½, 1, 1½, 2, 3, 4, 6, 8, dan menit
ke-10
k) Setelah
pembacaan, keluarkan benda uji dan ambil dari bagian atas, tengah dan bawah untuk
diperiksa kadar airnya