California Bearing Ratio (CBR)

watch_later Selasa, 30 Mei 2017
comment 2 Comments

CBR (California Bearing Ratio) adalah percobaan daya dukung tanah yang dikembangkan oleh California State Highway Departement. Prinsip pengujian ini adalah pengujian penetrasi dengan menusukkan benda ke dalam benda uji. Dengan cara ini dapat dinilai kekuatan tanah dasar atau bahan lain yang dipergunakan untuk membuat perkerasan. Kekuatan tanah diuji dengan uji CBR sesuai dengan SNI-1744-1989.
Pengujian CBR adalah perbandingan antara beban penetrasi suatu bahan terhadap bahan standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama. Nilai CBR dihitung pada penetrasi sebesar 0.1 inci dan penetrasi sebesar 0.2 inci dan selanjutnya hasil kedua perhitungan tersebut dibandingkan sesuai dengan SNI 03-1744-1989 diambil hasil terbesar.
Metoda ini awalnya diciptakan oleh O.J poter kemudian di kembangkan oleh California State Highway Departement, kemudian dikembangkan dan dimodifikasi oleh Corps insinyur-isinyur tentara Amerika Serikat (U.S Army Corps of Engineers). Metode ini menkombinasikan percobaan pembebanan penetrasi di Laboratorium atau di Lapangan dengan rencana Empiris untuk menentukan tebal lapisan perkerasan. Hal ini digunakan sebagai metode perencanaan perkerasan lentur (flexible pavement) suatu jalan. Tebal suatu bagian perkerasan ditentukan oleh nilai CBR.

  Cara Kerja
a)      Tanah atau benda uji yang sama dengan pemeriksaan pemadatan standard diberi air hingga mencapai kadar air optimum yang diperoleh pada pemeriksaan pemadatan standard  maupun modified.
Banyaknya penambahan air dapat dihitung dengan rumus :
        
b)      Cetakan dan alasnya ditimbang (w1), kemudian masukkan piringan pemisah kedalam cetakan dan pasang kertas saring diatasnya
c)      Masukkan benda uji kedalam cetakan dan padatkan sesuai dengan cara pemadatan standard dengan variasi tumbukan.
  Sepuluh tumbukan untuk setiap lapis dari 3 lapisan
  Dua puluh lima tumbukan untuk setiap lapis dari 3 lapisan
  Lima puluh enam tumbukan untuk setiap lapis dari 3 lapisan.
d)     Buka leher sambungan dan ratakan tanah dengan alat perata
e)      Cetakan dibalik dan piringan pemisah dikeluarkan, kemudian pasang kembali cetakan pada keping alas dan timbang (w2)
f)       Rendam benda uji bersama cetakanya selama 24 jam
g)      Letakkan keping pemberat diatas permukaan benda uji, kemudian atur torak penetrasi pada    permukaan benda uji, sehingga arloji beban menunjukkan beban permulaan sebesar 45 kg. Pembebanan pemulaan ini diperlukan untuk menjamin bidang sentuh yang sempurna antara  torak dan permukaan benda uji
h)      Atur torak penetrasi pada permukaan benda uji sehingga arloji pengatur/penunjuk penetrasi di stel hingga menunjukkan angka nol
i)        Pembebanan dilakukan dengan memutar engkol secara konstan dan otomatis dengan kecepatan 1,27 mm/menir, sehingga torak turun secara konstan
j)        Pemabacaan arloji pembebanan dilakukan pada menit ke-¼, ½, 1, 1½, 2, 3, 4, 6, 8, dan menit ke-10

k)      Setelah pembacaan, keluarkan benda uji dan ambil dari bagian atas, tengah dan bawah untuk diperiksa kadar airnya
avatar

Sangat bermanfaat *:)

delete 30 Mei 2017 pukul 23.01
avatar

Sangat bermanfaat *:)

delete 30 Mei 2017 pukul 23.01



sentiment_satisfied Emoticon